Tuesday, December 6, 2016

Penyakit Alzheimer/ pikun

Pengertian

Penyakit Alzheimer/ pikun merupakan suatu kondisi dimana sebagian sel- sel di otak sudah tidak berfungsi. Akibatnya kemampuan otak menurun drastis.
Pada fase awal, penderita Alzheimer biasanya sering kehilangan memori jangka pendek. Misalnya lupa atau tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Selain itu, penderitanya juga sering lupa nama tempat atau benda- benda yang bahkan sering digunakan.
Penderita penyakit Alzheimer akan mengalami kemunduran fungsi intelektual yang cukup berat. Hal ini akan menimbulkan gangguan pada aktivitas harian maupun kehidupan sosial penderita.
Penyakit Alzheimer terjadi secara menahun dan tidak dapat sembuh secara seperti sediakala. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penderita penyakit Alzheimer 100%.
Risiko penyakit Alzheimer akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada umumnya penyakit ini muncul diatas usia 65 tahun dan lebih sering menyerang kaum wanita.
Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat muncul pada penderita penyakit Alzheimer/ pikun adalah:
  • Depresi
  • Enggan melakukan kegiatan normalnya
  • Perubahan sikap dan perliaku
  • Perubahan pola tidur
  • Sulit berkomunikasi
  • Menarik diri dari keluarga dan lingkungan
Alzheimer

Diagnosis

Penentuan diagnosis terhadap penyakit Alzheimer/ pikun, dapat dilakukan melalui serngkian wawancara dan beberapa pemeriksaan. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menilai kemampun mengingat, perubahan sikap, derajat gangguan ingatan yang terjadi, hingga penyebab dari keluhan.
Untuk menilai kesehatan mental seorang penderita, maka mungkin akan dilakukan pemeriksaan dengan MMSE (Mini Mental State Examination). Pemeriksaan tambahan yang mungkin dilakukan seperti pemeriksan darah, pemeriksaan MRI, pemeriksaan CT-scan.

Gejala

Gejala awal penyakit Alzheimer/ pikun antara lain:
  • Mudah lupa, bahkan untuk hal-hal yang sering dilakukan atau hal-hal yang baru dilakukan.
  • Penderitanya sering mengalami disorientasi, khususnya untuk masalah waktu.
  • Kesulitan dalam fungsi kognitif kompleks, seperti matematika atau aktivitas organisasi.
Apabila kondisi ini berlanjut, beberapa keluhan yang dapat muncul adalah:
  • Kebingungan dan disorientasi
  • Perubahan sikap misalnya menjadi lebih agresif atau menjadi lebih curiga
  • Halusinasi atau delusi
  • Permasalahan dalam berbicara
  • Sulit melakukan tindakan tanpa adanya bantuan

Pengobatan

Terapi untuk penyakit Alzheimer/ pikun menyangkut beberapa aspek, seperti:
  1. Penggunaan obat-obatan. Golongan obat yang biasa digunakan untuk terapi penyakit Alzheimer/ pikun adalah cholinesterase inhibitor (misalnya Donepezil), Memantine, antidepresan, hingga obat anti cemas dan insomnia.
  2. Terapi lingkungan. Dalam hal ini menyangkut bagaimana cara membuat penderita Alzheimer merasa lebih nyaman. Misalnya dengan meletakkan benda-benda penting dalam hidup (dompet, kunci) di tempat yang sama setiap harinya. Pastikan juga penderita Alzheimer membawa ponsel kemanapun saat bepergian. 
  3. Pemeriksaan dokter secara rutin. 
  4. Perubahan gaya hidup. Lakukan olahraga secara rutin dan tingkatkan asupan nutrisi harian penderita. Beberapa vitamin yang bisa membantu penyakit Alzheimer adalah Omega-3, curcumin, ginkgo, dan vitamin E.
Pencegahan

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit Alzheimers/ pikun adalah:
  • Berhenti merokok
  • Hindari konsumsi alkohol dalam jumlah yang besar
  • Konsumsi makanan yang bernutrisi tinggi (mengandung sayur dan buah)
  • Berolahraga paling tidak 150 menit dalam seminggu
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter
  • Aktifkan otak Anda dengan cara banyak baca, menulis, belajar bahasa, memainkan alat musik, bermain tennis, berenang dan berjalan.

Penyebab

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit Alzheimer/ pikun. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor resiko munculnya penyakit ini, yaitu:
  • Meningkatnya usia
  • Riwayat keluarga yang menderita Alzheimer
  • Riwayat cedera kepala
  • Gaya hidup yang berhubungan dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular

0 comments:

Post a Comment